Benci, sebenci-bencinya
Engkau bukan sahabat tapi engkau adalah musuh!
Seringkali engkau berada dekat dengan aku
Sudah aku bilang tolong, tolonglah jauhi aku!
Semakin aku jauhi semakin engkau mendekati
Engkau memang keji
Setiap kali kebaikan yang ingin aku lakukan,
Seringkali engkau meragu-ragukan
Setiap kali aku ingin berubah,
Engkau melengah-lengahkan
Seharusnya aku yang perlu berhati-hati
Dirimu yang keji masih ada yang mendekati
Ya Allah bantulah kami
Kekejian engkau memang melampau
Seringkali engkau menjauhkan aku dari Tuhanku
Engkau sogok aku dengan hiburan
Aku seringkali lalai
Perlukah aku terus mengikuti jejak langkahmu
Atau kembali kepada fitrahku yakni seorang‘hamba’
Aku hanyalah hamba
Hamba kepada-Nya Yang Maha Kuasa
Aku perlu berubah jadi TOLONG JAUHI AKU..!
Bolehkah aku menyalahkan ‘engkau’?
Yang seringkali membuatkan aku berasa selesa dengan maksiat dan dosa!
Engkau yang seringkali membuatkan aku takut mati
Yang membuatkan aku sayang akan duniawi
Yang menjadikan aku kikir dalam berbakti
Yang membisik-bisik di telingaku usiaku masih panjang lagi, nanti-nantilah berbudi
Memang sifat engkau sebegitu
Bukankah engkau telah berjanji kepada-Nya
Bahawa engkau akan terus menyesatkan kami cucu-cicit Nabi Adam?
Setiap amalanku akulah yang akan dipertanggungjawabkan
Kerana Dia telah mengurniakanku akal
Akulah yang harus memilih
Ya aku..!!
Aku akan tetap menjauhi
Hanya pada-Nya aku memohon simpati
Di setiap pengakhiran solatku
Ya Allah lindungilah kami dari syaitan dan iblis yang durjana!
~Dari lubuk hati snhidayah~
Dan ingatlah ketika setan menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan (dosa) mereka dan mengatakan “tidak ada (orang) yang dapat mengalahkan kamu pada hari ini dan sungguh aku adalah penolongmu.” Maka ketika ketika pasukan itu telah saling melihat (berhadapan) setan balik ke belakang seraya berkata “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu; aku dapat melihat apa yang kamu tidak dapat melihat; sesungguhnya aku takut kepada Allah.” Allah sangat keras siksa-Nya (Surah Al-Anfal, 8:48)